Sabtu, 12 Januari 2013

For You



For You

Ketika dia berusaha menjauh 
aku tetap mencoba untuk mendekatinya.
ketika dia tak mau memihaku lagi
aku takan pernah menyerah

mesti kamu memintaku untuk pergi
 
aku takan pernah pergi
karna hatiku tlah memilihmu
sosokmu takan pernah bisa aku lupakan

rasa ini takan pernah hilang
 
cinta ini akan selalu bersamamu
maafkan aku bila terlalu menyayangimu
membuatku tak sanggup jauh darimu

Cinta Pergi





Cinta Pergi

Cinta pergi bersama seorang yang ku kasihi 
berjalan 2 arah
tak dapat merubah sesuatu
hatiku tetap merindu

Aku tak dapat pergi
 
apa bisa cinta yang kembali
karena aku merasa sendiri

Hanya 1 yg ku tahu
 
pergi kemana cinta itu pergi
membuntuti hingga menanti
karena hatiku membutuhkan cinta

TERINGAT DIRIMU SELAMANYA



TERINGAT DIRIMU SELAMANYA

Dalam luang waktu ku coba lupakan
Sejenak memendam kisah lama yang silam
Melihat pelangi yang kini t'lah kelam
Gelap gulita dan sunyi mencekam

Nampak hadirmu dalam ingatan
Terlihat jelas tapi menyakitkan
Walau terasa kau ku dambakan
Membuat aku dalam kesepian

Meski kau ku cinta tapi tak sebaliknya
Kau yang ku puja takkan terlupa
Seringkali kau nampak senangkan
Dan tak jarang kau juga menyakitkan

Kerinduan ini membuatku gila
Kehilangan dirimu sebuah luka
Berangan aku tuk selamanya
Hingga mati pun slalu bersama

Dan mungkin seandainya nanti
Mentari tak bersinar lagi
Kau tetap dan s'lalu disisi
Menemaniku dalam indahnya surgawi

DEAR 08


DEAR 08 :)

Tuhan , apa ini yang dinamakan CINTA TERLARANG L
Aku sayang dia tuhan , tapi kita tidak bisa bertahan cukup lama , karena itu hanya membuat sakit di antara satu sama lain . Maafkan sayang aku ingin putus , mungkin sakit yang kamu rasakan saat ini sama dengan sakit hati yang pernah aku rasakan saat itu pula . Dan sekarang saatnya kita membuka lembaran baru , lupakanlah masa lalu , dan lihatlah kedepan hidup ka 08mu akan terasa lebih indah saat lepas dariku . Semoga kamu mendapatkan seseorang yang lebih dari aku , aku disini selalu mendoakan yang terbaik untuk diriMU J
Keep smile yaaah J jangan ada lagi kegalauan di antara kita , dan aku harap jangan ada pertengkaran atau hal bodoh yang akan kamu lakukan . . .
Takkan pernah kulupakan kenangan indah itu ,  pernah singgimana pun caranya kamukarena gh di hdup ku ..

LOVE YOU yaah L :*

HARI-HARI KU

HARI-HARI KU


Hari-hari yang ku jalani terasa hambar
Terasa hampa tanpa kau disisi…
Kerap kali bayangmu menghantui setiap langkah ku..
Ku disini hanya seorang diri
Yang hanya menanti
Dan hanya menunggu
Menanti dan menunggu kedatangan mu kembali di hati ini!

Hal apapun yang ku lakukan selalu ingat dirimu…
Kemana pun kaki ini melangkah yang selalu ku tujuh selalu hatimu
Tak’kan mampu berpaling darimu…
Karena diri ini adalah dirimu…
Kesedihan mu adalah kesedihanku…
Tapi bahagiamu bukan bahagia ku..!!!
Kau lebih memilih dia dari pada aku
Aku memang tak seperti dia
Aku tak punyai harta
Tak punyai kedudukan
Tapi aku punyai cinta yang tulus untukmu!!!

Di matamu aku selalu rendah
Selalu hina
Selalu kotor di mata indahmu!

Bibir mungil mu selalu mencela ku dengan kata-kata keji..
Sorot matamu tajam menatapku dengan sinis
Perih dan sakit hati ini melihat semua tingkahmu
Tapi semua ini kuterima dengan ikhlas 
berharap kau kembali seperti dulu…
Seperti dulu yang mencintai ku dengan tulus!!!

LDR

L D R

Sejauh mata memandang yang terbayang
Hanyalah sosok mu
Secercah harapan yang datang pada ku
Ku berharap itu kamu

Bagai Mentari yang menyinari bumi
Cinta ku padamu tak kan pernah berhenti!
Meskipun Samudra menghentak’kan Batu karang
Namun rasa cintaku padamu tak’kan pernah Terhalang!

Kini kau telah menjalani kehidupan baru
Di duniamu….
Dan kini kau telah menghabiskan waktu
Dan harimu disana!
Dikota baru mu kau berjuang
Berjuang Demi kebahagiaan yang kecil dikotamu kelak!

Yang perlu kau tau
Selama aku masih hidup didunia ini
Kapan pun dan dimana pun kau berada
Aku akan selalu mencintaimu dengan tulus!
Dan menyanyangimu dengan segenap jiwa!
Karena dihati ini Cuma ada kamu selamanya!

CINTA KU ITU yaa KAMU


CINTA KU ITU YA KAMU

Ketika ku memejamkan mata 
aku melihat Kau di dalam mata hatiku!
Di kegelapan ku masih melihat terang
Di kesunyian ku masih merasakan kau ada mendekap ku!
Bagi ku Kau bagai pilar hati yang tak’kan pernah mati!

Kau ada menemani ku
Kau ada mengenggam tangan ku
Dan kau ada memeluk tubuh ku!
Hangatnya peluk mu membuat ku merasa nyaman!

Dingin nya malam…
Tak’kan dapat membeku’kan rasa cinta ku padamu!
Kau yang jauh disana…
Hanya padamu lah cintaku berlabuh!

Cinta ku tumbuh karena perhatian mu
Cinta ku berkembang karena ketulusan mu
Cinta ku bersemi karena karena kasih sayang mu
Cinta ku berakar karena kesetiaan mu
Dan cinta ku kokoh hingga saat ini padamu
Hanya semata-mata karena cinta kasihmu yang tulus kepada ku!
Duhai cintaku tetaplah menjadi bintang di hati dan jiwa ku!
Selamanya…
Hingga ajal memisahkan kita!

SMS untuk IBUKU


SMS Untuk IBUKU :*

Sobat kecil tetaplah disni..
Dalam kantongku..
Aku lelah..Aku ingin tidur..
Aku ingin beristirahat hari ini..

Besok pagi-pagi tak usah bangunkan Aku..
Karena tak ada aktifitas esok hari..

Jika ada yang menghubungimu..
Diam kan saja..
Itu pasti Ibuku..

Jika dalam kotak masukmu ada pesan dari Ibuku..
Di dalam konsepmu telah ku siapkan balasannya..

Katakan saja pada Ibuku..
Aku baik-baik saja disini..
Aku hanya kelelahan hari ini..

Jika Ibuku bertanya.. 
Aku kemana saja hari ini..?
Tak usah dijawab..
Biar nanti aku yang jelaskan..

Jangan buat dia menangis..
Karena hari ini ulang tahunny..

Katakn saja pada Ibuku..
Aku senang disini.. 
Mungkin belum saatnya saja untuk kembali..

Lalu kirimkan juga ucapan selamat ulang tahun dariku.. 
SEMOGA IBU PANJANG UMUR DAN SEHAT SELALU..

~LOVE YOU MOM~

Jumat, 11 Januari 2013

20. Pengawasan Pemerintah Masih Lemah


Pengawasan Pemerintah Masih Lemah


Mahalnya biaya rumah sakit menjadi alasan masyarakat beralih pengobatan tradisonal, namun sayangnya banyaknya tempat-tempat pengobatan ini teryata banyak yang tidak mengantongi izin dari Dinas Kesehatan (Dinskes).
NERACA
Ya, menjamurnya usaha pengobatan alternatif teryata masih banyak para pengusaha tidak mengantongi izin mendirikan pengobatan ini. Padahal izin untuk mendirikan pengobatan sangat lah penting, untuk keselamatan pasien dan kepercayaan masyarakat.
Salah satu wilayah yang masih banyak tempat pengobatan alternatif yang belom mendapatkan izin yaitu Kota Tangsel, dari total 366 lokasi praktek pengobatan yang kini beroperasi, baru 99 tempat praktek yang mengantongi izin usaha atau izin praktek dari Dinkes setempat.
Kepala Seksi Kesehatan Khusus dan Batera Dinkes Kota Tangsel, Siti Zuhro mengatakan, sesuai aturan bahwa pengelolaan pengobatan traditional seperti, salon kecantikan, panti pijat dan refleksi serta akupuntur, sedianya harus memiliki izin dari Dinkes.
“Aturan ini mengacu pada Undang-undang Kesehatan Pasal 60 ayat 1. Bahwa, setiap orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan alat dan teknologi harus memiliki izin dari lembaga kesehatan yang berwenang,” ujarnya.
Dikatakan Siti, dalam aturan juga dijelaskan bahwa Dinkes berhak melakukan pengecekan atas jenis obat dan alat yang sedianya digunakan oleh pengelola praktek pengobatan tradisional dalam melayani pasiennya.
“Tujuan dari pengecekan ini tak lain untuk menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat yang nantinya menggunakan jasa pengobatan tradisional dimaksud,” katanya.
Saat ini, lanjut Siti, pihaknya sudah melayangkan surat peringatan kepada lokasi usaha pengobatan tradisional yang belum mengantongi ijin agar segera mengurus perijinannya. KArena bila tidak, pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bakal mengambil langkah penertiban.
Klinik Tong Fang, satu tempat pengobatan ala Cina yang populer di Jakarta, telah menjadi perbincangan publik beberapa pekan ini. Pembicaraan soal iklan klinik yang terkesan bombastis ini ramai di Blackberry dan obrolan di Twitter. Sementara manfaatnya, masih tandatanya besar.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Medikolegal, Budi Sampurna, punya pendapat berbeda, belum ada peraturan yang tegas mengenai pendirian klinik pengobatan tradisional Cina. Kami tidak pernah memberikan izin, melainkan hanya meregistrasi.
Pemberian nomor registrasi hanya berguna untuk memantau kinerja klinik, hasil khasiat, dan mengetahui efek samping atau bahaya dari praktek pengobatan itu. Pada realitanya, banyak klinik pengobatan tradisional mengklaim registrasi sebagai izin mendirikan klinik, bahkan menjadikannya sebagai satu elemen iklan. Padahal untuk mendapatkan izin, harus ada uji klinis lebih dulu dari klinik itu.
Permasalahan tak cuma di soal izin operasi saja. Bagi pasien, pengobatan Cina menimbulkan problem baru: biaya. Sebut saja Tira Regina, seorang pasien di klinik Cina lain di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, juga punya pengalaman serupa. Pengobatan Cina untuknya memakan biaya besar. Untuk penyakit wasirnya, Tira ditarik bayaran sampai Rp 9-12 juta. Ia sendiri datang ke sana karena tergiur iklan di televisi dan media cetak. “Waduh, saya kira ambeien tidak semahal ini,” ujar Tira.
Perempuan 30 tahun itu dikenakan biaya belasan juta untuk menebus obat herbal. Karena uang di kantong hanya Rp 500 ribu, Tira pun ambil paket mini guna pengobatan tiga hari.
Mahalnya ongkos berobat ala Negeri Gingseng itu tak hanya dikeluhkan pasien. Ahli pengobatan tradisional Cina juga mengakuinya. Misalnya saja Cim An, ahli pengobatan tradisional Tionghoa yang sudah 32 tahun membuka praktek. Kata Cim An, seharusnya harga yang diberikan itu manusiawi karena Tuhan memberi ilmu untuk menolong orang. Bukan untuk tujuan komersial, kata Cim An.
Tapi di sini lain dia juga memahami kenapa harga obat Cina mahal. Bahan baku obat herbal, kata dia, tak mudah dicari. Beberapa bahkan hanya dapat ditemukan di pegunungan Tibet dan lainnya cuma dapat diolah pada dua musim. Misalnya, tung cung xiao cao yang berbentuk ulat tanaman di musim dingin, dan berbentuk rerumputan di musim panas. “Harga tung cung xiao cao, untuk penyakit paru-paru, sekitar Rp10 juta per 30 gram,” ujar sinse yang tidak beriklan ini.
Soal metode pengobatan Cina lainnya, Kepala Departemen Akupunktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini menyatakan hal itu belum bisa dibuktikan secara medis. Tapi dia juga meminta masyarakat tidak apriori terhadap pengobatan tradisional Cina. Karena meski susah dibuktikan secara medis, pengobatan tradisional Cina jauh lebih tertata daripada pengobatan tradisional lain. ”Kalau tidak bermanfaat, bagaimana mungkin pengobatan tradisional itu bisa bertahan hingga ribuan tahun dan terus ada dan dipakai hingga saat ini?” katanya.

19. Pengawasan


PENGAWASAN
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . The process of ensuring that actual activities conform the planned activities.

Menurut Winardi “Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Sedangkan menurut Basu Swasta  “Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal Unk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai:
pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.”
atau
suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.”
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai
proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan.”
Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidakcocokan yang muncul. Dalam konteks membangun manajemen pemerintahan publik yang bercirikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), pengawasan merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama pentingnya dengan penerapan good governance itu sendiri.

Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan merupakan salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif, baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan ekstern (external control). Di samping mendorong adanya pengawasan masyarakat (social control).
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah:
a.    mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;
b.    menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
c.    mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.

Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1.      Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah.

2.      Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

3.      Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”

4.      Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakannegara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.

Sumber : http://itjen-depdagri.go.id/article-25-pengertian-pengawasan.html

18. Pengarahan dan Pengembangan Organisasi : Komunikasi


Pengarahan dan Pengembangan Organisasi : Komunikasi

Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan atau pun pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat didalamnya guna mencapai kesamaan makna.  Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam berbagai konteks.  Konteks komunikasi yang  telah dibahas pada modul-modul sebelumnya adalah komunikasi antarpribadi (interpersonal Communication) dan komunikasi kelompok.Konteks komunikasi selanjutnya yang akan kita bahas adalah komunikasi organisasi.
Tindak komunikasi dalam suatu organisasi berkaitan dengan pemahaman mengenai peristiwa komunikasi yang terjadi didalamnya, seperti apakah instruksi pimpinan sudah dilaksanakan dengan benar oleh karyawan atau pun bagaimana karyawan/bawahan mencoba menyampaikan keluhan kepada atasan, memungkinkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Ini hanya satu contoh sederhana untuk memperlihatkan bahwa komunikasi merupakan aspek penting dalam suatu organisasi, baik organisasi yang mencari keuntungan ekonomi maupun organisasi yang bersifat sosial kemasyarakatan.

Pengertian Komunikasi Organisasi
Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu komunikasi dan organisasi.  Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.  Kendala utama dalam berkomunikasi adalah kita seringkali mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
• PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI
KOMUNIKASI INTERNAL
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan.[3]. Empat Dimensi Komunikasi organisasi
1. Downward communication Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): 1. Metode tulisan 2. Metode lisan 3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan
2. Upward communication Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai
3. Horizontal communication Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama
4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.
Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran: 1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung 2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya
• Hambatan-Hambatan komunikasi 

Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :

1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.

17. Pengarahan & Pengembangan Organisasi kepemimpinan


Pengarahan & Pengembangan Organisasi kepemimpinan

-Pengertian kepemimpinan
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentangleadership dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Leadership tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara  berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpinmungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
- Pendekatan-pendekatan studi Kepemimpinan

Seorang pempimpin dengan kepemimpinannya mampu mempengaruhi, dan mengarahkan tingkah laku para pegawainya atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menentukan persyaratan-persyaratan seseorang menjadi pemimpin, Scott dalam Kartono (2005), mengemukakan beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. The “ Great man” Approach (pendekatan orang besar).
Syarat ini menyatakan adanya kemampuan yang luar biasa dari seorang
pemimpin, sehingga dengan segenap kualitas unggulnya dia dapat membawa para pegawainya kepada sasaran yang ingin dicapai. Sipat-sipat utama pendekatan ini antara lain : inteligensi tinggi, kemampuan berkomunikasi, dan kepekaan terhadap iklim psikis kelompoknya.
2. The “ Trait Approach (pendekatan ciri atau sifat).
Syarat ini menyatakan ada sederetan atau sifat-sifat unggul, sehingga pemimpin dapat mempengaruhi pegawainya melakukan tugas–tugas tertentu sesuai dengan prinsip pembagian tugas.
3. The Modified Trait Approach (pendekatan ciri yang diubah)
Syarat ini menyatakan bahwa adanya sifat-sifat unggul itu dapat diubah, diganti secara luwes atau dibatasi sesuai dengan situasi dan kondisi.
4. The Situasional Approach (pendekatan situasioanal)
Syarat ini menyatakan bahwa sifat-sifat pemimpin bukanlah satu-satunya hal yang menentukan derajat dan kualitas pemimpin, melainkan situasi dan lingkunganlah merupakan faktor penentunya. Kemungkinan yang terjadi bahwa, seorang pemimpin, yang efisien pada saat sekarang ini, belum tentu mampu menjabat tugas kepemimpinan pada saat lain dengan kondisi-kondisi yang berbeda.
Studi tentang kepemimpinan bisa dikelompokkan menjadi 4 (empat) pendekatan. Fiedler dalam Nawawi (2003), menyatakan keempat teori kepemimpinan tersebut , yaitu :
1. Teori Great Man dan Teori Big Bang.
Teori ini megemukakan kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseoarang lahir dari kedua orang tuanya. Bennis dan Nanus dalam Nawawi (2003), menyatakan pemimpin dilahirkan bukan diciptakan. Teori ini melihat kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Teori Big-Bag mengintegrasikan antara situasi dan pengikut anggota organisasi sebagai jalan yang dapat mengantarkan seseorang menjadi pemimpin. Situasi yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi dan lain-lain.
Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan 
Kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek kepemimpinan yaitu para teoritis kesifatan. Bahwa pemimpin mempunyai sifat dan cirri tertentu.
Untuk mengenali karakteristik atau ciri pribadi dari para pemimpin, para psikolog mengadakan penelitian. Mereka berpandangan bahwa pemimpin ini dilahirkan bukan dibuat. Secara alamiah bahwa orang yang mempunyai sifat kepemimpinan adalah orang yang lebih agresif. Lebih tegas, dan lebih pandai berbicara dengan orang lain serta lebih mampu dan cepat mengambil keputusan yang akurat. Pandangan ini mempunyai implikasi bahwa jika ciri kepemimpinan dapat dikenali. Maka organisasi akan jauh lebih canggih dalam memilih pemimpin. Hanya orang-orang yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan sajalah yang akan menjadi manajer, pejabat dan kedudukan lainnya yang tinggi.
Ukuran dalam pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan 1) membandingkan bawahan dengan pemimpin 2) membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif.
-Pendekatan Perilaku Kepemimpinan

1. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Perilaku pemimpin mempunyai dua aspek yaitu fungsi kepemimpinan (style leadership). Aspek yang pertama yaitu fungsi-fungsi kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar berjalan efektif, seseorang harus melakukan dua fungsi utama yaitu : 1) fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan 2) fungsi-fungsi pemeliharaan (pemecahan masalah sosial). Pada fungsi yang pertama meliputi pemberian saran pemesahan dan menawarkan informasi dan pendapat. Sedangkan pada fungsi pemeliharaan kelompok meliputi menyetujui atau memuji orang lain dalam kelompok atau membantu kelompok beroperasi lebih lancar.
2. Gaya-gaya Kepemimpinan
Pada pendekatan yang kedua memusatkan perhatian pada gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan meliputi 1) Gaya dengan orientasi tugas dan 1) Gaya berorientasi dengan karyawan. Pada gaya yang pertama pemimpin mengarahkan dan mengawasi melalui tugas-tugas yang diberikan kepada bawahannya secara tertutup, pada gaya ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Sedangkan gaya yang berorientasi pada karyawan lebih memperhatikan motivasi daripada mengawasi, disini karyawan diajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan melalui tugas-tugas yang diberikan.
Teori X Dan Teori Y Dari McGregor
Douglas McGrogor mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep ini terkenal karena menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai bergaya kepemimpinan otoriter dan sebaiknya seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih cenderung menyukai gaya kepemimpinan demokratik.
Sumber:
http://rint05678.blogspot.com/2012/12/pengarahan-pengembangan-organisasi_2.html