Senin, 29 April 2013

35. Kepemimpinan Dalam Organisasi



Teori kelompok

      Teori kelompok dalam kepemimpinan dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social. Teori menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. Kepemimpinan itu merupakan suatu proses pertukaran antara pemimpin dan pengikutnya yang juga melibatkan konsep sosiologi tentang peranan yang diharapkan kedua belah pihak.
Bila kita lihat data penelitian yang pernah dilakukan, kita akan menemui data data yang menunjukan bahwa para pemimpin yang selalu memperhatikan dan memperhitungkan bawahannya. Hal ini mempunyai dampak positif pada sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja.tetapi bagaimanapun juga tanpa mengurangi arti penemuan ini terdapat kenyataan bahwa masih terdapat variable-variabel penting lainnyadalam proses kepemimpinan, seperti cirri cirri seorang pemimpin dan variable variable situsional.

Teori situasional

      Fred fiedler telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektivitas kepemimpinan, yang dikenal sbagai contingency model of leadership effectiveness. 3 model ini menjelaskan hubungan antra gaya kepemimpinan dan situasi yang menguntungkan atau menyenangkan. Situasi situasi tersebut digambarkan oleh fiedler dalam tiga dimensi empiric yaitu
1. hubungan pimpinan anggota
2. tingkat struktur tugas
3. posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan melalui wewenang formal. Situasi situasi itu menguntungkan bagi pemimpin bila ketiga dimensi diatas adalah berderajat tinggi. Bila situasi terjadi sebaliknya maka sangat tidak menguntungkan bagi si pemimpin.


TEORI PATH-GOAL
      Telah diakui secara luas bahwa teori kepemimpinan dikembangkan dengn mempergunakan kerangka dasar teori motivasi. Ini merupakan pengembangan yang wajar, sebab kepemimpinan itu erat hubungannya dengan motivasi di satu pihak dan dengan kekuasaan di pihak lain. Teori path-goal ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan 4 tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin, yaitu :
1. kepemimpinan direktif.  Bawahan tau secara jelas apa yang diharapkan dari mereka dan perintah perintah khusus diberikan oleh pemimpin. Disini tidak ada partisipasi oleh bawahan. Hasil penemuan menyatakan bahwa gaya kepemimpinan direktif mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan dan harapan bawahan yang melakukan pekerjaan mendua, dan mempunyai hubungan yang negative dengan kepuasan dan harapan bawahan yang melakukan tugas tugas jelas.
2. kepemimpinan suportif. Pemimpin yang selalu bersedia menjelaskan, sebagai teman, mudah didekati dan menunjukan diri sebagai orang sejati bagi bawahan. Gaya kepemimpinan ini mempunyai pengaruh yang sangat positif pada kepuasan bawahan yang bekerja dengan tugas tugas yang penuh tekanan,frustasi dan tidak memuaskan.
3. kepemimpinan partisipatif. Pemimpin meminta dan menggunakan saran saran bawahan, tetapi masih membuat keputusan. Kebanyakan studi dalam organisasi industry manufaktur menyimpulkan bahwa dalam tugas tugas yang tidak rutin karyawan lebih puas dibawah pimpinan yang partisipatif daripada pemimpin yang non partisipatif.
4. kepemimpinan orientasi-prestasi. Pemimpin mengajukan tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik.
Jadi, gaya gaya kepemimpinan ini dapat dipergunakan oleh pemimpin yang sama dalam berbagai situasi yang berbeda. Baik model fiedler maupun teori path-goal memasukkan tiga variable penting dalam kepemimpinannya, yaitu : pemimpin, kelompok dan situasi.



Kepemimpinan sebagai system pengaruh
Sisiem interaksi antar pemimpin, kelompok dan situasi. Pemimpin mempengaruhi kelompok dan situasi. Kelompok mempengaruhi pemimpin dan situasi. Situasi mempengaruhi pemimpin dan kelompok. Jadi tiap tiap sub system mempengaruhi dan dipengaruhi oleh subsistem yang lain.model system pengaruh ini tampaknya merupakan model yang secara paling akurat menguraikan apa itu poses kepemimpinan.

1 komentar: