A. Latar Belakang
Sudah diketahui bahwa kepemimpinan
dalam manajemen pendidikan sangat diperlukan didalam manajemen pendidikan
karena pada dasarnya setiap instansi atau lembaga pendidikan diperlukan sebuah
figur seorang pemimpin, alsan pemiliham judul didalam artikel ini adalah untuk
mengetahui hakikat pemimpin, tipe-tipe dari pemimpin, dan faktor- faktor yang
mempengaruhi efektifitas kepemimpinan didalam manajemen pendidikan. Menurut
Bachtiar Surin yang dikutip oelh maman Ukas bahwa perkataan khalifah berarti
penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin
sesuatu. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan
dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus
dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan
dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan
mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut kodrat serta irodatnya bahwa
manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak Adam diciptakan sebagai
manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah fil ardhi.
Sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat”; “Sesungguhnya Aku akan
mengangkat Adam menjadi Khalifah di muka Bumi”. Menurut Bachtiar Surin yang
dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan Khalifah berarti penghubung atau
pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu”.
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa
manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin.
Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai
petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya
serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan
upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk
mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan
tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen
atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan
manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk
menjadi seorang pemimpin.
BAB I
PERAN DAN PERANAN KEPEMIMPINAN
1 Pengertian Peranan
Definisi Kepemimpinan (Leadership)
Proses memotivasi orang lain untuk
mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[1] Kemampuan
dan keterampilanseseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja
untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan
bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan
sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam membimbing
suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan kelompok itu yang
merupakan tujuan bersama (D. Weber).
Hubungan kerja antara
anggota-anggota kelompok dimana pemimpin memperoleh status melalui partisipasi
aktif Dan dengan memperlihatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas kerjasama
dengan usaha mencapai tujuan (Stogdill). Perilaku dari seseorang ketika dia
mengarahkan kegiatan-kegiatan dari kelompoknya ke arah pencapaian tujuan
(Hemphill dan Coons). Cara interaksi dengan orang-orang lain yang merupakan
suatu proses sosial yang mencakup tingkah laku pemimpin yang diangkat (Jenings)
Definisi Peranan
Perilaku yang diatur dan diharapkan
dari seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status (kedudukan)
apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau oraganisasi
yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan jabatanya (Soerjono
Soekanto)[2]
Definisi Peranan Kepemimpinan
Seperangkat perilaku yang diharapkan
dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin.
2 Kepemiminan Dalam Organisasi
Pendidikan
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain:
- Dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan
- Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang
- Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi
- Skill dan Kemampuan tidak tumbuh begitu saja melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan
- Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan dalam pendidikan
hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan
proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :
- Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya.
- Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan siswa yang berkualitas.
- Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran.
3 Peranan Kepemimpinan Dalam
Pendidikan
Peranan Pemimpin dalam organisasi :
[3]
- Membantu menciptakan iklim sosial yang baik
- Membantu kelompok untuk mengorganisasikan diri
- Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja
- Mengambil tanggungjawab untuk menetapkan keputusan bersama dengan kelompok
- Memberi kesempatan pada kelompok untuk belajar dari pengalaman
Dalam organisasi pendidikan antara
lain adalah sekolah, secara formal Kepala sekolah adalah Pemimpin keseluruhan,
Sehingga Kepala sekolah harus memahami Fungsi kedudukan, diantaranya:
- Membawa perubahan yang signifikan.
- Menciptakan Visi dan menuangkan Misi dalam kenyataan.
- Menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai
- Mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan seluruh anggota (Sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah disepaati bersama.[4]
Antara kepemimpinan dan manajerial
tidak dapat dipisahkan. Pemimpin dalam memanage atau mengelola sekolah adalah
mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung
tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan,
mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi, seluruh kegiatan pendidikan di
sekolah. Berikut peranan Kepala Sekolah dalam tugas dan tanggungjawabnya :
- Mengatur proses belajar mengajar
- Memperkirakan dan mengalokasikan sumber daya
- Mengatur administrasi Sekolah
- Mengatur pembinaan kemuridan/kesiswaan
- Mengatur hubungan dengan masyarakat
Tujuan dari tindakan peranan
pemimpin sekolah adalah tercapainya tujuan organisasi yakni :
Sumber daya (input)
- Pemilihan Kepala sekolah yang berkualitas
- Guru yang kompeten
- Peserta didik yang memenuhi standart seleksi Strategi sekarang (porses) Kinerja (output)
BAB II
MACAM-MACAM PERANAN KEPEMIMPINAN
1 Peran Pemimpin dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia (MMSDM)
Peranan seorang pemimpin dalam
manajemen SDM adalah :
- Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk memperoleh hasil yang ditargetkan yang telah menjadi kesepakatan bersama.
- Mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program pengembangan mutu SDM berhasil sesuai harapan.
- Melaksanakan beberapa hal yang benar “People who do the right thing” (karakter seorang pemimpin) dan melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “People who do things right” (karakter seorang manajer).
- Menentukan suatu elemen manajemen mutu SDM yang dibuktikan nyata dalam pelaksanaan program untuk pencapaian tujuan.
2 Peran Pemimpin Dalam Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan dalam tinjauan
perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Untuk mengetahui baik
tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang
ditimbulkannya, melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya.
Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan,
sehingga:
- Teori keputusan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif
- Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya.
- Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan
keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu proses dan gaya pengambilan
keputusan[5]. Proses pengambilan keputusan, dilakukan melalui beberapa tahapan
seperti:
- Identifikasi masalah
- Mendefinisikan masalah
- Memformulasikan dan mengembangkan alternative
- Implementasi keputusan
- Evaluasi keputusan
Gaya pengambilan keputusan, Gaya
adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. Gaya pengambilan keputusan
merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi:
Cara berpikir, terdiri dari:
- Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial
- Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan.
- Toleransi terhadap ambiguitas
- Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas
- Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama.
2 Peran Pemimpin Dalam Pembangunan
Tim
Definisi Tim :
- Tim adalah kelompok kerja yang dibentuk dengan tujuan untuk menyukseskan tujuan bersama sebuah kelompok organisasi atau masyarakat.
- Unit kerja yang solid yang mempunyai identifikasi keanggotaan maupun kerja sama yang kuat[6].
Peranan kepemimpinan dalam tim :
- Memperlihatkan gaya pribadi
- Proaktif dalam sebagian hubungan
- Mengilhami kerja tim
- Memberikan dukungan timbal balik
- Membuat orang terlibat dan terikat
- Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi
- Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara kontruktif
- Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja
- Mengakui prestasi anggota tim
- Berusaha mempertahankan komitmen
- Menempatkan nilai tinggi pada kerja tim
3 Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit
Semangat
Peran pemimpin dalam pemberian
semangat dapat dilakukan dengan cara :
- Memberikan pujian dan dukungan
- Memberikan penghargaan berupa kata-kata dan insentif
- Penambahan sarana kerja
- Penambahan staf yag berkualitas
- Perbaikan lingkungan kerja
- Memberikan Drive/dorongan yang akan menghasilkan inisiatif, dan menimbulkan energi yang tinggi dan hasrat untuk berprestasi (Motivation)
- Menumbuhkan Self Confidence/percaya diri
- Knowledge/pengetahuan, pemahaman yang penuh tentang organisasi.
4 Peran Menyampaikan Informasi
Informasi merupakan jantung kualitas
perusahaan atau organisasi. Penyampaian atau penyebaran informasi harus
dirancang sedemikian rupa sehingga informasi benar-benar sampai kepada
komunikan yang dituju dan memberikan manfaat yang diharapkan. Informasi yang
disebarkan harus secara terus-menerus dimonitor agar diketahui dampak internal
maupun eksternalnya. Monitoring tidak dapat dilakukan asal-asalan saja, tetapi
harus betul-betul dirancang secara efektif dan sistemik.
Pemimpin harus menjalankan peran
consulting baik ke ligkungan internal organisasi maupun ke luar organisasi
secara baik, sehingga tercipta budaya organisasi yang baik pula. Sebagai orang
yang berada di puncak dan dipandang memiliki pengetahuan yang lebih baik
dibanding yang dipimpin, seorang pemimpin juga harus mampu memberikan bimbingan
yang tepat dan simpatik kepada bawahannya yang mengalami masalah dalam
melaksanakan pekerjaannya.
BAB III
PERANAN KONFLIK
1 Pengertian Konflik
Definisi konflik :
Perbedaan, Pertentangan dan
Perselisihan (menurut bahasa). Pertentangan dalam hubungan kemanusiaan (
intrapersonal dan interpersonal ) antara satu pihak dengan pihak yang lain dalm
mencapai suatu tujuan, yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan, emosi/
psikologi, dan nilai.
Komponen Konflik
- Interest (kepentingan)
- Emotion (emosi)
- Values (nilai)
2 Jenis-jenis konflik
Jenis-jenis konflik yakni :
- Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang ”Personale conflict”
- Konflik antarperan ”Interrole conflict”
- Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang ”Intersender conflict”
- Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan ”Intrasender conflict”
Konfik tidak selamanya menyusahkan
akan tetapi memiliki segi-segi positif, seperti :
1) Konflik Dalam :
- Penggantian pimpian yang lebih berwibawa, penuh ide baru & semangat baru
- Perubahan tujuan organisasi yang lebih mencerminkan nilai-nilai yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi
- Pelembagaan konflik itu sendiri
2) Konflik dengan organisasi
lain
- Lebih mempersatukan para anggota organisasi
- Mendatangkan kehidupan baru di dalam tujuan serta nilai organisasi
- Lebih menyadarkan para anggota terhadap strategi serta taktik lawan;
- Sebagai suatu lembaga pengawasan.
3 Sumber Konflik
Sumber- sumber konflik dapat
dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu :
- Frustasi
- Persaingan ( rivalitas )
- Struktural
- Budaya dan Ideologi
- Konvergensi (gabungan)
4 Peranan Pemimpin dalam
Mengendalikan Konflik
Untuk dapat mengatasi
konflik-konflik yang ada peranan pemimpi dalam hal ini yakni :
- Memecahkan masalah melalui sikap koopertaif
- Mempersatukan tujuan
- Menghindari konflik (Avoidance)
- Memperhalus konflik
- Kompromi (Negotation)
- Tidakan Otoriter
- Mengubah struktur individual dan struktur organisasi
Menurut Nader and Todd peran
mengatasi konflik yakni :
- Bersabar
- Penghindaran (Avoidance)
- Kekerasan atau paksaan (Coercion)
- Konsiliasi (Conciliation)
- Mediasi (Mediation)
- Arbritasi (Arbritation)
- Peradilan (Adjudication)
Pendekatan sebagai kontribusi peran
kepemimpinan dalam mengendalikan/menyelesaikan konflik :
- Sanggup menyampaikan pokok masalah penyebab timbulnya konflik
- Bersedia melatih diri untuk mendengarkan dan mempelajari perbedaan
- Sanggup mengajukan usul atau nasehat.
- Meminimalisasi ketidakcocokan
- Adaptasi diri (penyesuaian diri) dengan prinsip anti konflik
makasih atas share na..
BalasHapus